24 April 2024
74 / 100

Dimensi.id – Bandung bukan hanya terkenal dengan tempat wisatanya. Kini, Bandung juga terkenal karena banyaknya geng motor. Bukan sembarang geng, para geng motor ini membuat resah penduduk karena aksi anarkisnya.

Kekerasan Geng Motor Bandung

Dilansir dari laman tribun Jabar (24/5/2023), dalam sepekan ini, dua peristiwa kekerasan yang dilakukan gerombolan bermotor kembali terjadi di Kota Bandung. Pertama, hari Minggu tanggal 21 Mei 2023 di Jalan Soekarno Hatta, depan apartment Panoramik. Geng Motor diduga melakukan kekerasan dan perampasan sepeda motor terhadap korban berinisial AND (22). Kekerasan ini diperkirakan menggunakan stik bisbol.

Kedua, masih di hari yang sama aksi brutal geng motor terekam CCTV yang terpasang di sekitar lokasi dan viral di media sosial. Di video yang beredar, terlihat sebuah sepeda motor terjatuh lalu tiba-tiba ia dikeroyok oleh sekumpulan pemuda. Aksi ini terjadi di Jalan Terusan Jakarta, Antapani.

Bukan hanya ini, pekan sebelumnya keluarga TNI di Gegerkalong bahkan dianiaya oleh geng motor. Hingga korban yang merupakan anggota TNI sempat dilarikan ke rumah sakit. Astagfirullah.

Dari Cekcok Hingga Anarkis

Kedua kekerasan ini terjadi karena cekcok antara kedua belah pihak. Seperti yang dikatakan Kapolsek Antapani AKP Yusuf Tojiri bahwa permasalahannya adalah kesalahpahaman antara dua kelompok motor. (antaranews.com, 25/5/2023)

Disebabkan kesalahpahaman, perseteruan, percekcokan, akhirnya tangan bertindak. Pukul, tinju, tendang hingga Perampasan seolah jadi halal. Tak apa melukai lawan karena sedang bertengkar. Tak apa mencelakai bahkan merampas barang orang yang membuat kesal. Semuanya jadi hal yang lumrah jaman sekarang. Bahkan hingga menghilangkan nyawa orang.

Inilah buah diterapkannya sistem sekularisme. Sistem yang memisahkan agama dari kehidupan sudah sukses melahirkan manusia-manusia doyan anarkis dan sadis. Senggol bacok kata mereka. Banyak faktor yang mempengaruhi lahirnya karakter ini.

Pertama, kurikulum pendidikan yang menjadikan pelajar bisa jadi pintar secara ilmu tapi minim iman. Sehingga porosnya berputar pada dunia, gelap akan aturan dari Tuhan-Nya. Tak tahu apa aturan Allah tentang seluruh detail kehidupannya.

Kedua, teladan yang keliru. Jeratan kapitalisme membuat kehidupan semakin sulit bagi rakyat, hingga orangtua alpa dari mendidik buah hatinya. Saat ada orangtua pun, banyak yang tidak memberikan teladan baik dalam menjalani kehidupan. Teladan dalam ketaatan dan keterkaitan terhadap aturan Allah, termasuk dalam mengelola emosi, dan berkonflik.

Belum lagi perilaku permisif, serba boleh yang dianut masyarakat saat ini. Ditambah dengan tidak adanya sanksi bagi anak saat berbuat kesalahan bahkan tetap membela anaknya. Saat mengakses dunia maya pun banyak tontonan yang memberikan teladan keliru. Pornografi dan aksi kekerasan dimasukkan ke dalam berbagai tayangan, baik film atau game.

Ketiga, budaya individualis. Ketidakpedulian masyarakat terhadap sekitar tumbuh subur di sistem ini. Dunia seolah berputar pada dirinya sendiri. Masyarakat cenderung tak peduli dengan tindakan kekerasan yang terjadi asal bukan keluarganya yang dianiaya.

Semuanya saling memperparah kerusakan pada generasi. Sudah saatnya kita mencari solusi.

Islam Hapus Kekerasan

Islam adalah agama yang Allah turunkan untuk mengatur kehidupan manusia. Semua aturan ada dalam Islam. Dengan aqidah Islam sebagai landasan bagi semua sistem, akan lahir manusia-manusia gemilang di usia belia. Sebagaimana yang pernah terjadi sebelumnya.

Semua bisa terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah keimanan sebagai landasan beramal. Dengan iman di dada setiap insan, maka semua akan merasa senantiasa dipantau oleh Allah swt dalam berperilaku. Rasa ini akan membantu manusia untuk keep on the track pada aturan Allah Swt. Ia akan menjauhi semua yang Allah larang dan bersungguh-sungguh melakukan apa yang Allah perintahkan.

Kedua, sistem pendidikan islam bersifat menyeluruh. Tak hanya memperhatikan aspek kognitif, sainstek, tapi juga membentuk kepribadian setiap murid. Hingga lahirlah para pelajar yang cerdas dalam ilmu dan santun dalam perilaku.

Ketiga, penjagaan fungsi fitrah keluarga. Sebagai institusi penting, keluarga termasuk didalmnya orangtua akan dijaga agar bisa menjalankan fungsinya, kewajibannya dengan baik. Maka, negara akan menjamin pemenuhan kebutuhan setiap individu sehingga ibu tak perlu keluar rumah banting tulang membantu perekonomian keluarga. Ayah pun tak perlu stres dengan nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Sehingga orangtua akan ringan menemani tumbuh kembang buah hatinya.

Keempat, support system yang baik. Negara akan memfilter setiap tayangan yang beredar di tengah masyarakat. Tayangan yang bertentangan dengan syariat akan dilarang. Masyarakat pun akan tumbuh untuk saling peduli, saling menjaga. Karena Allah menyuruh kita berbuat demikian, saling mengingatkan kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar.

Inilah solusi tuntas dari Islam untuk problematika sekarang. Sudah Allah turunkan, sudah Rasul dan para sahabat terapkan juga terbukti kegemilangan penerapannya. Semoga sistem ini akan tegak kembali di bumi Allah, tidak lama lagi. Insyaallah.

Wallahua’lam bish shawab.

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.