23 April 2024
54 / 100

Dimensi.id-Kasus pemerkosaan, kasus bullying, kasus jatah mantan, kasus aborsi dan masih banyak lagi kasus miris yang semakin bermunculan ke permukaan.

Dilansir dari Detik.Com “Guru Agama di SMK Tarakan Perkosa Siswinya, Pelaku Ditangkap“, Pelaku yang diketahui seorang guru agama ditangkap atas laporan orang tua korban. Pelaku memaksa korban untuk melakukan hubungan suami istri saat pulang sekolah dan sudah melakukan tindakan bejatnya ini dua kali yakni Juli dan Agustus . Saat ini pelaku di jatuhkan hukuman penjara selama 15 tahun.(27/9/2022)

Dilansir dari Merdeka.Com “Kasus Penemuan Tujuh Janin di Makassar, Pelaku Aborsi Pertama Usia 19 Tahun” Kasus aborsi yang dilakukan oleh dua pasangan yang belum ada ikatan pernikahan dimana, janin dimasukkan kedalam kotak makan. Saat ini keduanya sedang melakukan test DNA dan test kejiwaan.(8/6/2022). Sungguh miris. Dari berita ini membuktikan bahwa dunia remaja saat ini tidak baik-baik saja. Dan ini hanya sedikit dari banyaknya berita yang tidak terunggah melewati sosial media. Sungguh membuat was-was para orang tua ketika melepas anak remajanya diluar sana.

Penanaman Agama sejak dini

Allah SWT telah menciptakan manusia lengkap dengan peraturan. Yang dimana peraturan-peraturan tersebut sudah tercantum dalam Al-Qur’an dan sepatutnya untuk kita terapkan dalam sehari-hari. Pentingnya pemberian ilmu agama sejak dini sangat berpengaruh untuk kehidupan selanjutnya.

Dibangun dengan penjagaan, bimbingan dan arahan yang baik maka, akan menjadi sosok yang kokoh kepribadiannya. Maka aqidah Islamlah sebagai pondasi awal berfikir. Dengan menanamkan kecintaan dengan Allah dan Rasul-Nya serta penerapan adab.

Dari penanaman agama sejak dini nantinya akan membentuk seorang anak menjadi pribadi yang taat akan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya

Negara sebagai sebuah institusi yang menerapkan aturan Islam Kaffah

Tidak hanya orang tua yang berperan dalam hal ini. Negara pun menjadi pengendali utama, terutama dalam penerapan peraturan. Agar nantinya bisa menjadi efek jera bagi yang melakukan hal tidak baik tersebut dan juga bagi yang lainnya.

Negara yang seharusnya melindungi dan mengayomi hak-hak rakyat, nyatanya sampai saat ini belum membuahkan hasil.

Kisah heroik Al-Mu’tashim Billah dari Dinasti Abbasiyah. Dimana ada seorang wanita dilecehkan oleh orang Romawi. Lalu wanita itu berteriak memanggil nama Khalifah Al-Mu’tashim Billah dengan lafadz yang legendaris: “waa Mu’tashimaah!” yang juga berarti “di mana kau Mutashim…tolonglah aku!”

Setelah mendapat laporan mengenai pelecehan ini, maka sang Khalifah pun menurunkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota Ammuriah (Turki).

Seseorang meriwayatkan bahwa panjangnya barisan tentara ini tidak putus dari gerbang istana khalifah di kota Baghdad hingga kota Ammuriah (Turki), karena besarnya pasukan.

Dari kisah tersebut membuktikan bahwa negara sangat menjaga hak wanita dari jahatnya dunia luar. Maka dari itu, sepatutnya negara berkaca dengan peraturan-peraturan yang diterapkan dimasa kekhalifahan tersebut. Terutama tegas dalam menghukumi pelaku dalam kasus-kasus yang miris seperti ini.[Dms]

Wallahu a’lam bishshowab.

Penulis : Sabrina Nusaiba

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.