25 April 2024
55 / 100

Fenomena WNA di bali yang ugal-ugalan dalam bersepeda motor telah memancing amarah masyarakat (warga lokal) atas ketidaksiplinan dalam berlalu lintas membahayakan nyawa dan para pengguna jalan lainnya. Maraknya penyewaan sepeda motor bagi turis asing ternyata membawa efek yang tidak kecil, sehingga kepala daerah harus turun tangan.

Dalam bidang Pariwisata di Bali dihebohkan dengan ulah ugal-ugalan turis asing yang membuat warga asli tidak nyaman. Pembukaan wisata paska pandemi terbukti membawa berbagai hal yang harus dipikirkan solusinya. Negara menginginkan devisa yanag tinggi dri sektor pariwisata, namun saat ini yang terjadi justru ketidaknyamanan masyarakat asli. Hal ini seharusnya menjadi perhatian penting negara, terlebih demi kenyamanan penduduk asli.

Bali memang salah satu pulau destinasi yang paling dicari di dunia, bagi negeri ini kedatangan turis asing dianggap membawa perbaikan ekonomi negeri khususnya warga setempat. Saat pandemi, sektor ekonomi hampir mati dan membuat perokonomian mati suri. Kemudian setelah pandemi meredah pemerintah mempermudah akses bagi turus asing berwisata ke bali Kembali. Mereka dianggap bisa membantu menggerakan roda perokonomian lokal dan pembangunan ekonomi untuk negara yang lebih stabil setelah dihantui resesi dampak dari pandemi.

Faktanya jauh panggang dari api kemudahan yang didapatkan turis asing ini membawa petaka masyarakat lokal yang disatu sisinya pemerintah mempermudah kebijakan arus wisatawan asing dengan harapan memperbaiki ekonomi namun disisi lain para wisatawan tersebut malah berbuat ulah hingga membuat warga tidak nyaman. Sekalipun para warga telah proses sanksi yang diberkan pada turis asing masih belum tegak, hanya menjadi wacana pada parlemen daerah yang tak kunjung mereka dapatkan jalan keluar dari persoalan dampak dari parawisata asing.

Seperti inilah kebijakan dalam sistem kapitalisme, sistem yang hanya sekadar mengejar dan mencari keutungan semata. Baik perkara urusan rakyat yang genting mereka abaikan jika mereka tak dapatkan keuntungan materi dan diiringi dengan prinsip kebebasan kepemilikan membuat para pemilik modal bisa menguasa perekonomian bahkan sektor yang harusnya kepemilikannya ada di tangan negara atau umum bisa dikuasai oleh asing.

Baca juga: Jadilah Penyelamat Generasi

Akibat dari kepemilikan umum yang dikuasai asing atau swasta, negara kehilangan sumber pemasukan negara yang begitu besar. Padahal jika negara mau mengelola kekayaan alam dengan benar sesuai syariat, negara tidak perlu mendorong atau mengiklankan parawisata sebagi sumber pemasukan negara.

Sektor parawisata yang diharapkan dapat mendorong kemajuan ekonomi sejatinya memiliki efek yang sangat luar biasa bagi generasi dan warga sekitar. Efek tersebut adalah tranfer budaya barat yang mengagungkan kebebasan, akhirnya paham liberalism kian gencar diopinikan di tengah-tengah masyarakat dan tentu hal ini membahayakan bagi induvidu, masyarakat sampai dengan tataran negara sekalipun.

Sangat berbeda jika dibandingkan dengan sistem islam yang disebut khilafah. Ketika mengatur urusan rakyatnya, khilafah dijalankan sebagai institusi penerapan hukum Syariah, bukan orientasi mengejar materi sampai mengabaikan kenyamanan dan keamanan rakyatnya.

Khalifah sebagai pemimpin diserahi wewenang untuk mengurus kemaslahatan rakyat akan dimintau pertanggungjawaban kelak pada hari akhir. Ketika khalifah mengurus urusan rakyat misalnya mengenai urusan parawisata akan disesuaikan dengan hukum syariat. Islam memiliki aturan yang jelas tentang parawisata dan yang lainnya yang tentu berkaitan dengannya.

Islam memiliki aturan yang jelas tentang pariwisata dan hal-hal yang terkait dengaannya.  Keamanan rakyat dan kenyamanan seharusnya menjadi prioritas, sehingga negara akan tegas bertindak .apalagi terkait dengan warga negara asing yang masuk wilayah daulah.

Dalam islam parawisata bukan sumber utama pendapatan negaranamun digunakan sebagai sarana dakwah dan propaganda, parawisata dijadiakan sebagai sarana dakwah melalui keindahan alam seperti keindahan pantai, terumpu karang (kekayaan laut), daerah destinasi dan lain sebagainya yang dapat membuat umat manusia takjub dan menyadari kekuasaan Allah SWT bagi non-muslim. Dan memperlihatkankepada muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah atas kebesaran dan keagungannya.

Khilafah akan memprioritaskan keamanan dan kenyamanan warga negaranya. Dan lebih dari itu khilafah akan menjaga akidah umat islam sehingga sektor parawisata tidak akan menjadi transfer budaya barat sebagaimana yang tergambarkan disitem hari ini yang sangat jauh berbeda dengan sistem islam.

Wallahu a’lam bishawab. [AW]

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.