2 Mei 2024
Oligarki
70 / 100

Dimensi.id-Kebenaran hakiki harus tetap disampaikan meskipun mendapatkan penolakan dan nyinyiran dari orang-orang yang sudah menjadi budak oligarki. Tidak peduli diapresiasi atau bahkan dihujat atau ditangkap, kebenaran harus terus disampaikan, meskipun harus berhadapan-hadapan dengan kekuasaan yang dzalim. Saat kebenaran tidak sesuai dengan keinginan penguasa adalah ujian terbesar untuk tetap berani menyampaikan kebenaran.

Mereka yang tetap lantang untuk menyampaikan kebenaran harus didukung untuk dibuktikan dalam pengadilan sehingga nampak jelas siapa yang jujur dan siapa yang berbohong serta menyebarkan fitnah. Setiap tahun, tepatnya pada 17 Agustus, kita merayakan kemerdekaan RI, namun di waktu yang sama keraguan terbesit dalam hati apakah kita benar-benar merdeka lepas dari cengkraman oligarki? Agar bisa lepas dari cengkraman oligarki, kita, rakyat dan pemimpinnya, harus bersatu untuk terus berani menyuarakan kebenaran hakiki.

Tetap Bersabar Menyuarakan Kebenaran

Negeri demokrasi yang katanya dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat, faktanya semua untuk oligarki. Rakyat diperas dengan pajak dan harus membiayai kebutuhan dasar mereka sendiri. Sementara sumber daya alam yang harusnya diperuntukkan untuk kesejahteraan rakyat dikuasai oleh oligarki.

Penguasa yang harusnya mengurusi rakyat, malah berhitung untung rugi. Rakyat dijadikan sapi perah, sementara para pejabat menghambur-hamburkanya untuk memenuhi nafsunya dalam gaya hidup hedonisme.

Rakyat yang terjepit dalam kehidupan yang serba sulit menjerit pada penguasa. Kehidupan yang serba sulit membakar keberanian mereka untuk unjuk rasa menolak kedzoliman. Semoga mereka bersabar untuk menyuarakan kebenaran, bukan hanya luapan emosi dan kemarahan yang hanya ingin mengganti rezim.

Padahal permasalahnya ada pada sistem yang menciptakan penimpin dan pejabat yang buruk. Saatnya rakyat tersadar, jangan sampai lepas dari mulut harimau masuk ke mulut buaya. Ternyata, berganti rezim tidak memberikan perubahan berarti, bahkan terasa lebih buruk dari sebelumnya.

Pemimpin, Wakil Rakyat, Harus Berani Membela Rakyat

Keberanian untuk membela rakyat harusnya ditunjukkan oleh wakil rakyat dan para pemimpin negeri ini yang memiliki kekuasaan. Namun kekuasaan tidak menjamin seseorang memiliki keberanian untuk membela kebenaran. Bahkan dengan kekuasaan yang dimililki tidak membuatnya berani menyampaikan yang benar. Mereka takut kehilangan kekuasaan dan jabatan.

Mereka tunduk pada kekuatan oligarki sehingga tega mengorbankan rakyatnya dengan menghasilkan kebijakan dzolim yang menyengsarakan rakyat. Meskipun mengetahui kebijakan yang diambil dzolim dan menyengsarakan rakyat banyak, mereka tidak berdaya dan tidak berani membela rakyatnya, karena kekuasaan menjadi tujuannya, bukan mengurusi rakyatnya. Pemimpin dalam cengkraman oligarki tidak akan mampu membela rakyatnya, bahkan tidak berani berkata tidak atas tekanan yang membuatnya tidak berdaya.

Menumbuhkan Keberanian Membela Kebenaran pada Generasi, Pemimpin Masa Depan

Meskipun hanya pelajar SMA atau STM keberaniannya bisa mengalahkan pemimpin negeri ini yang harusnya membela rakyatnya. Idealisme dari keyakinan yang kuat memberikan keberanian untuk membela kebenaran dan menolak kedzoliman.

Harusnya karakter yang baik untuk membela kebenaran ditumbuhkan pada jiwa mereka sejak usia dini, bukan malah ditakut-takuti dan diancam dengan berbagai alasan politik. Pelajar di Jakarta Barat mengaku bahwa mereka dilarang dan diancam untuk tidak mengikuti aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Selasa (13/9/2022) kemarin. (https://hai.grid.id/amp/073477155/pelajar-dilarang-ikut-demo-unjuk-rasa-kenaikan-bbm-mereka-dibungkam-kjp-do).

Keberanian untuk menyampaikan kebenaran diancam dalam sistem demokrasi. Mereka ditekan agar tidak berani menyuarakannya. Satu sistem yang melahir para pejabat rakus yang tidak siap dikritik. Karakter pemberani dibungkam dan dibunuh agar penguasa bebas melakukan kedzoliman pada rakyatnya. Sementara, para penjilat kekuasaan dipelihara yang suka menghujat dan memecah belah umat dengan menggunakan uang rakyat.

Generasi Pemberani Akan Membebaskan Negeri Ini dari Cengkraman Oligarki

Mereka harusnya diberikan ruang berekspresi untuk membela kebenaran dan menolak kebijakan dzolim, bukan malah dilarang dan diancam. Mereka generasi penerus harus memiliki keberanian untuk membela kebenaran. Generasi yang punya karakter kuat sehingga bisa melepaskan diri dan negeri ini dari cengkraman oligarki.

Harusnya para wakil rakyat dan para jendral yang punya jabatan dan kekuasaan mencontoh para pelajar yang berani menyuarakan kebenaran, meskipun mereka tidak memiliki kekuasaan untuk merubah sebuah kebijakan yang dzolim. Harusnya mereka para pemimpin mempunyai keberanian untuk membela rakyat, bukan malah menjadi budak oligarki.

Keberanian untuk membela kebenaran akan muncul dari jiwa yang bersih, beriman dan bertaqwa, bukan mereka yang sudah terbiasa melakukan kemaksiataan terhadap aturan Allah. Mereka yang terbukti korupsi dengan menyalahgunakan jabatan dan kukuasaan untuk memperkaya diri sendiri tidak akan mungkin berani menyuarakan kebenaran.

Meskipun punya jabatan dan kekuasaan, hati mereka dipenuhi ketakutan dan rasa khuwatir jika kebusukan yang disembunyikan akan tercium dan terungkap ke publik. Oleh karena itu mereka sibuk melakukan pencitraan agar mendapat simpati dan pujian, tapi lupa tugasnya untuk mengurusi urusan rakyatnya.

Islam menciptakan Generasi Pemberani untuk Membela Kebenaran Hakiki

Kesadaran untuk membela kebenaran harus tumbuh pada diri rakyat, karena wakil mereka sudah tidak lagi mempunyai keberanian untuk membela rakyatnya. Mereka terlalu asyik menikmati uang rakyat, tapi lupa untuk membela kepentingan rakyat. Mereka bahkan tidak lebih berani dari pelajar dan mahasiswa yang masih menjaga idealismenya.

Mereka kehilangan idealisme karena berfikir bahwa politik hanya untuk kekuasaan, bukan mengurusi rakyat. Kesadaran hubungannya dengan Tuhan menghilang karena yang dipikirkan hanya mengejar nikmat dunia dan kekuasaan yang tidak lama lagi harus ditinggalkan untuk selama-lamanya.

Keberanian datang dari orang-orang yang masih menjaga idealismenya, bukan mereka yang berfikir pragmatis. Kaberanian membela kebenaran bukan ditentukan tingginya strata pendidikan maupun tingginya jabatan seseorang, tapi lebih pada kayakian kuat bersumber dari agama yang lurus dan mulia. Hanya orang yang memiliki ketaqwaan yang sebenar ketaqwaan akan memiliki keberanian memperjuangkan kebenaran hakiki.

Ancaman tidak akan mampu menghentikannya untuk menyuarakan kebenaran dan berkata tidak pada kedzaliman. Hanya sistem Islam yang akan mampu membentuk generasi mandiri, berkarakter kuat sehingga mampu melepaskan dirinya dari cengkraman oligarki.

Sosok pemimpin masa depan yang bisa membebaskan negeri ini dari cengkraman imperalisme penjajah gaya baru. Saatnya mencampakkan sistem buruk yang menjadi sumber segala masalah yang menghasilkan para pemimpin berjiwa kerdil yang menjadi budak oligarki sehingga tidak mampu membela dan berpihak pada rakyatnya sendiri. [Dms]

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.